Resensi Buku

Resensi Buku
Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan resensi sebagai ”Pertimbangan atau pembicaraan buku, ulasan buku.” (Surayin, 2001 : 495).
Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai ”Suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku” (Keraf, 2001 : 274). Dari pengertian tersebut muncul istilah lain dari kata resensi yaitu kata pertimbangan buku, pembicaraan buku, dan ulasan buku. Intinya membahas tentang isi sebuah buku baik berupa fiksi maupun nonfiksi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa resensi adalah tulisan ilmiah yang membahas isi sebuah buku, kelemahan, dan keunggulannya untuk diberitahukan kepada masyarakat pembaca.
Mengemukakan tujuan penulisan resensi yang meliputi lima tujuan antara lain:
a. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
b. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
c. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
d. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit seperti: siapa pengarangnya, mengapa ia menulis buku itu, bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama, dan bagaimana hubungannya dengan buku sejenis karya pengarang lain?
e. Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi
f. Bagi penulis buku yang diresensi, informasi atas buku yang diulas bisa sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya
Sistematika Resensi
Sistematika resensi atau bagian-bagian resensi dikenal juga dengan istilah unsur resensi. Unsur yang membangun sebuah resensi menurut Samad (1997 : 7-8) adalah sebagai berikut: (1) judul resensi; (2) Identitas buku; (3) pembukaan; (4) tubuh resensi; dan (5) penutup. Penjelasan tentang bagian-bagian tersebut penulis kemukakan berikut ini.
a) Judul Resensi
Judul resensi harus menggambarkan isi resensi. Penulisan judul resensi harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran. Judul resensi juga harus menarik sehingga menimbulkan minat membaca bagi calon pembaca. Sebab awal keinginan membaca seseorang didahului dengan melihat judul tulisan. Jika judulnya menarik maka orang akan membaca tulisannya. Sebaliknya, jika judul tidak menarik maka tidak akan dibaca. Namun perlu diingat bahwa judul yang menarik pun harus sesuai dengan isinya. Artinya, jangan sampai hanya menulis judulnya saja yang menarik, sedangkan isi tulisannya tidak sesuai, maka tentu saja hal ini akan mengecewakan pembaca.
b) Identitas Buku
Secara umum ada dua cara penulisan data buku yang biasa ditemukan dalam penulisan resensi di media cetak antara lain:
a. Judul buku, pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar), penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
b. Pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar, penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
c) Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dimulai dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya. Ada juga resensi novel yang pada bagian pendahuluan ini memperkenalkan secara garis besar apa isi buku novel tersebut. Dapat pula diberikan berupa sinopsis novel tersebut.
d) Tubuh Resensi
Pada bagian tubuh resensi ini penulis resensi (peresensi) boleh mengawali dengan sinopsis novel. Biasanya yang dikemukakan pokok isi novel secara ringkas. Tujuan penulisan sinopsis pada bagian ini adalah untuk memberi gambaran secara global tentang apa yang ingin disampaikan dalam tubuh resensi. Jika sinopsisnya telah diperkenalkan peresensi selanjutnya mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi novel tersebut ditinjau dari berbagai sudut pandang—tergantung kepada kepekaan peresensi.
e) Penutup
Bagian akhir resensi biasanya diakhiri dengan sasaran yang dituju oleh buku itu. Kemudian diberikan penjelasan juga apakah memang buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak. Berikan pula alasan-alasan yang logis.
Bagaimana Meresensi Buku Novel?
Untuk meresensi novel terlebih dahulu kita harus memahami unsur-unsur pembangun novel. Unsur pembangun novel tersebut antara lain sebagai berikut: latar, perwatakan, cerita, alur, dan tema. Latar biasanya mencakup lingkungan geografis, dimana cerita tersebut berlangsung. Latar juga dapat dikaitkan dengan segi sosial, sejarah, bahkan lingkungan politik dan waktu. Perwatakan artinya gambaran perilaku tokoh yang terdapat dalam novel.

Parafrase Puisi

Contoh:
Perhatikan puisi Chairil Anwar berikut ini:
HAMPA
kepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Dengan teknik parafrase ini kita tambah beberapa
kata agar lebih mudah dipahami.
HAMPA
kepada Sri
(keadaan amat) Sepi di luar (sana).
(Keadaan) Sepi (itu) menekan-(dan) mendesak.
Lurus kaku pohon(-pohon)an (disana).
(pohonan itu) Tak bergerak
Sampai ke puncak (nya). Sepi (itu) memagut(ku),
Tak satu kuasa (pun dapat) melepas-(dan me)renggut(nya
dariku)
Segala(nya hanya) menanti. Menanti. (dan) Menanti (lagi).
(menanti dalam) Sepi.
(di) Tambah (lagi dengan keadaan saat) ini (,) menanti jadi
mencekik (malah)
Memberat(kan dan)-mencekung (kan) punda (kku)
Sampai binasa segala(-galanya). (itu pun) Belum apa-apa
(bahkan) Udara (pun telah) bertuba. Setan (pun) bertempik
(sorak)
Ini (,) (peraan) sepi (ini) terus (saja) ada.
Dan (aku masih tetap) menanti.

NB: Teknik parafrase ini hanya diperlukan bagi puisi-puisi yg
amat minim kata-katanya. Bila suatu puisi telah tersusun dalam
kata-kata yg mudah dipahami, maka tidak diperlukan lagi membuat
parafrase.

Ulangan Bahasa Indonesia Kelas X Bilqis

A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menyilang (X) salah satu huruf a, b, c, d atau e!

1. Sejak terjadinya bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera Utara, seringkali bencana tersebut dijadikan sarana untuk memungut uang dari masyarakat. Banyak organisasi maupun kelompok orang tidak bertanggung jawab meminta sumbangan di atas bus kota, lampu merah, dan pinggir jalan lainnya yang mengatasnamakan Departemen Sosial. ..................
Kalimat persuasi yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah...
a. Departemen sosial tidak pernah mengerahkan orang-orang untuk menghimpun dana sumbangan korban gempa.
b. Karena itu, masyarakat harus berhati-hati terhadap ulah oknum tersebut karena kami tidak pernah meminta sumbangan dengan cara seperti itu.
c. Masyarakat hendaknya waspada terhadap sekelompok orang yang meminta sumbangan gempa di pinggir jalan.
d. Masyarakat janganlah percaya kepada orang-orang yang meminta sumbangan di atas bus, lampu merah, dan pinggir jalan.
e. Dengan demikian, hendaknya masyarakat tidak memberi sumbangan begitu saja, tetapi harus diteliti lebih dahulu agar tidak tertipu.

2. Para penutur bahasa Indonesia gemar memasukkan kata-kata bahasa Inggris. Apakah penutur kita menganggap bahasa Inggris lebih bermartabat sehingga harus menggunakan bahasa Inggris yang kadang tidak benar pengucapannya dalam bahasa Indonesia?
Kalimat persuasi yang tepat melengkapi paragraf di atas adalah...
a. Lebih baik menggunakan bahasa Inggris karena lebih bermartabat
b. Marilah kita menggunakan bahasa Indonesia dengan penuh kebanggaan
c. Selagi masih ada bahasa Indonesianya mengapa harus memakai bahasa Inggris?
d. Dengan demikian bahasa Indonesia tak kalah oleh bahasa Inggris
e. Kalau hanya ingin bergaya boleh menggunakan bahasa Inggris

3. Pada awal tahun 2007, telah terjadi kecelakaan pesawat Adam Air. Penyebab kecelakaan itu diduga karena cuaca buruk. Cuaca di awal 2007 itu memang kurang mendukung dunia transportasi udara. Namun, kita tidak menutup mata, mungkin kecelakaan tersebut juga karena faktor manusia. Menurut hasil survey KNKT, 52% kecelakaan transportasi karena kesalahan manusia.
Berdasarkan paragraf di atas, kritikan terhadap pihak Adam Air pada teks tersebut adalah ....
a. Pihak Adam Air harus lebih memperhatikan keselamatan penumpang.
b. Musibah itu dapat terjadi di mana saja, termasuk di laut maupun di udara.
c. Faktor cuaca memang berperan penting, apalagi untuk transportasi udara.
d. Pihak keluarga korban harus tabah dalam menerima musibah kecelakaan tersebut.
e. Musibah itu datang tidak terduga, jadi kita harus waspada

4. Suatu pembuktian dapat dilakukan melaui karangan....
a. Persuasi
b. Argumentasi
c. Narasi
d. Deskripsi
e. Eksposisi

5. Suatu pidato akan berhasil dengan baik, bila setidak-tidaknya dilakukan persiapan-persiapan seperti di bawah ini, kecuali.....
a. Memilih masalah yang tepat dan menarik
b. Menghargai setiap pendapat peserta
c. Mengumpulkan bahan
d. Menguraikan secara detail
e. Membuat kerangka pidato

6. Terjadinya berbagai gejolak di masyarakat dewasa ini, pada dasarnya merupakan ekspresi dari rasa ketidakpuasan terhadap situasi. Munculnya gelombang protes, demonstrasi, dan unjuk rasa merupakan perwujudan nyata masyarakat lebih mengedepankan emosi daripada akal sehat dan keselarasan penalaran.
Tanggapan yang sesuai dengan paragraf di atas adalah....
a. Biarkan saja lama-kelamaan situasi akan normal lagi
b. Mengapa kita harus dipusingkan, yang penting kita dapat makan
c. Sebaiknya, secepatnya kita harus mencari jalan keluar untuk mengatasi situasi di masyarakat
d. Masyarakat hendaknya saling menyantuni dan saling mengingatkan
e. Dengan timbulnya berbagai gejolak di masyarakat, pemerintah harus instropeksi diri

7. Datanglah engkau wahai maut
Lepaskan aku dari nestapa
Engkau tempatku berpaut
Di waktu ini gelap gulita
Jika diprosakan, sajak di atas dapat dinyatakan dengan......
a. Maut diminta datang oleh penyair untuk melepaskan dirinya dari kesedihan
b. Supaya kesedihannya lenyap, penyair memilih mati
c. Maut itu tempatnya meminta pertolongan karena waktu itu hati penyair diliputi kekacauan
d. Seorang temannya menganjurkannya untuk menghabisi nyawa sendiri
e. Lebih baik mati daripada menanggung malu berkepenjangan

8. Di kota Surabaya, Program Lingkungan Berbasis Komunitas dilakukan dengan latar belakang adanya meter kubik sampah per harinya. Namun, tempat penampungan sampah di kota ini hanya mampu menampung 80%. Sementara sisanya, penduduk membuang sampah ke sungai dan tempat-tempat pembuangan sampah informal.
Kritikan terhadap penduduk berdasarkan berita tersebut adalah.....
a. Pemerintah dan penduduk kota Surabaya lebih baik membersihkan sungai
b. Penduduk kota Surabaya sebaiknya meminta bantuan kepada pemerintah kota
c. Penduduk harus berpartisipasi dengan membuang sampah pada tempatnya
d. Penduduk segera menutup tempat-tempat pembuangan sampah informal
e. Pemerintah harus membuat undang-undang sampah yang jelas

9. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan suatu tanggapan adalah...
a. Kesesuaian antara tanggapan dengan masalah yang dihadapi
b. Keluasan dan kedalaman tanggapan
c. Kejelasan isi tanggapan
d. Kebenaran isi tanggapan
e. Semua jawaban benar

10. Untuk memperkuat gagasannya, seorang penulis sering menggunakan hal-hal berikut, kecuali........
a. Fakta
b. Angka
c. Ilustrasi
d. Perbandingan
e. Imajinasi


B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat!

1. Buatlah sebuah karangan persuasif
2. Buatlah sebuah pendahuluan pidato bertemakan “remaja dan narkoba”
3. Sebutkan langkah-langkah membuat paragraf argumentatif!
4. Sebutkan jenis-jenis metode pidato!
5. Perhatikan puisi berikut ini:
DI UJUJNG DERMAGA

Cuaca mendung di kala senja
Angin berhembus begitu kencang
Seorang wanita berkerudung putih
Serasi dengan bajunya yang berwarna pink
Duduk di ujung dermaga
Tatapannya penuh harap
Sesekali ia tersenyum
Sesekali ia termenung
kerudungnya basah terkena percikan ombak
Senja tlah berganti
Ia masih sendirian duduk di dermaga
Tiba-tiba seorang lelaki tampan dan kaya
Mendekati dan menyapanya
Lelaki itu mengajaknya pergi
Wanita berbaju pink di ujung dermaga menolaknya
Dan berkata"Aku sedang menanti kekasihku".

Parafrasekan puisi di atas!